Bagaimana rasanya bila satu hari nanti kau ditakdirkan mati, dan orang hanya bercakap yang buruk-buruk saja setiap kali mengenangkan hayat kau di dunia ni? Apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan ni, supaya orang hanya akan bercerita tentang kebaikan yang kau lakukan di muka bumi ni bila kau tak bersama mereka lagi?
Adakah lebih bagus sekiranya perbuatan baik kau dijaja merata supaya semua orang tahu, atau kau cuma perlu diam-diam saja atas tiket semua itu urusan antara kau dan Sang Pencipta? Kenapa setelah kau berpuluh tahun hidup berbudi berjasa pada siapa jua yang dalam kepayahan keperitan, tapi hanya dengan satu kesilapan, segala kebaikkan yang kau hulurkan selama ini terus dipandang sepi dan kau terus tersisih diabaikan?
Payahnya bila hidup ini cuma diadili dengan neraca dunia, entah siapa yang jatuhkan betul atau salah, sewenang-wenang menghukum tanpa perlu dibicara. Mungkin lebih baik diabaikan saja pada yang mahu menghukum, dan bangkit gagah meneruskan hidup selagi Sang Pencipta masih sudi meminjamkan nyawa.
Tapi jujurnya saya buntu dan keliru. Lalu, bagaimana ya?
Adakah lebih bagus sekiranya perbuatan baik kau dijaja merata supaya semua orang tahu, atau kau cuma perlu diam-diam saja atas tiket semua itu urusan antara kau dan Sang Pencipta? Kenapa setelah kau berpuluh tahun hidup berbudi berjasa pada siapa jua yang dalam kepayahan keperitan, tapi hanya dengan satu kesilapan, segala kebaikkan yang kau hulurkan selama ini terus dipandang sepi dan kau terus tersisih diabaikan?
Payahnya bila hidup ini cuma diadili dengan neraca dunia, entah siapa yang jatuhkan betul atau salah, sewenang-wenang menghukum tanpa perlu dibicara. Mungkin lebih baik diabaikan saja pada yang mahu menghukum, dan bangkit gagah meneruskan hidup selagi Sang Pencipta masih sudi meminjamkan nyawa.
Tapi jujurnya saya buntu dan keliru. Lalu, bagaimana ya?
No comments:
Post a Comment